Kamis, 03 Juli 2014

Jawaban soal Inisiasi 1 MBS

Nama Mahasiswa : MELYANTI
NIM                      : 12 01 01 01 002
Jurusan/Prodi     : Tarbiyah/Pemdidikan Agama Islam

Kerjakanlah soal-soal Inisiasi MBS # 1 berikut:
1.   Berdasarkan konsep dasar MBS, berilah penjelasan pentingnya MBS dalam upaya peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Jawab:
          Menurut saya, mengapa penerapan MBS sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional? yaitu karena dengan MBS sekolah diberi otonomi oleh pemerintah untuk dapat dengan mudah mengembangkan dan memajukan sekolahnya sendiri agar sekolah tersebut dapat mengembangkan dan meningkatkan taraf pendidikan yang lebih baik guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang di harapkan, karena hanya sekolah lah yang lebih tahu kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki di sekolah tersebut.
2.   Mengapa reformasi pendidikan di Indonesia mengarah kepada penerapan MBS apabila dikaitkan dengan otonomi daerah?
Jawab:
Yaitu karena sebelum reformasi pendidikan di Indonesia belum bisa mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu dengan Desentralisasi barulah diberlakukan pemberian otonom pada sekolah untuk dapat mandiri mengelolah sekolahnya sendiri agar tujuan pendidikan dapat dicapai dan atau untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti pada sekolah-sekolah luar negeri yang menerapkan MBS seperti Amerika dan finlandia. Perlu digaris bawahi bahwa MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat melalui pendidikan yang bermutu yang pada akhirnya mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
3.   Salah satu alasan diterapkannya MBS adalah pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah. Dengan otonomi yang besar kepada sekolah maka sekolah akan lebih inisiatif/kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah. Bagaimanakah cara sekolah memanfaatkam otonomi yang diberikan ini untuk mengembangkan mutu pendidikan?
Jawab:
      Yaitu dengan menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta membuat efisien sistem dan menghilangkan birokrasi yang saling tumpang tindih.
Menurut saya, yaitu dengan cara memperbaiki komponen-komponen yang ada pada sekolah yaitu baik dari komponen kurikulum, proses pengajaran, keuangan, tenaga kependidikan, kesiswaan, sarana dan prasarannya maupun hubungan sekolah dengan masyarakat dan layana khusus yang terdapat dalam sekolah.
4.   Apakah tujuan penerapan MBS apabila dikaitkan dengan konsep efisiensi, mutu dan pemerataan bidang pendidikan ?
Jawab:
Yaitu untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Secara lebih rinci, MBS bertujuan untuk (1) meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian, fleksibilitas, partisipasi, keterbukaan, kerjasama, akuntabilitas, sustainabilitas, dan inisiatif sekolah dalam mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia, (2) meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama, (3) meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya dan (4) meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
Esay:
1)   Konsep apa yang dapat Anda temukan dalam Artikel yang saudara baca !
(tulislah dalam 1 paragraf).
Yaitu mengenai MBS yang merupakan suatu pemberian otonom/wewenang yang dilakukan oleh pemerintah kepada pihak sekolah untuk dapat secara kreatif mengelolah sekolahnya sendiri. Dan salah satu alasan diterapkannya MBS adalah memberikan fleksibelitas/keluwesan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelolah sumber dayanya sendiri. Sehingga tujuan dari pada MBS adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.

2)   Prinsip-prinsip apakah yang melandasi MBS dalam implementasinya di Indonesia (tulislah 1 paragraf)
Prinsip Equifinalitas (Equifinality) yang didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat perbedaan cara untuk mencapai tujuan. Prinsip Desentralisasi (Decentralization). Konsisten dengan prinsip equifinalitas maka desentraslisasi merupakan gejala penting dalam reformasi manajemen sekolah modern. Dasar teori dari prinsip desentralisasi ini adalah manajemen sekolah dalam aktivitas pengajaran menghadapi berbagai kesulitan dan permasalahan. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Self-Managing System). MBS tidak menyangkal perlunya mencapai tujuan berdasarkan kebijakan dari atas, tetapi menurut MBS terdapat berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu amat penting dengan mempersilahkan sekolah untuk memiliki sistem pengelolaan mandiri (self-managing system) di bawah kendali kebijakan dan struktur utama, memiliki otonomi untuk mengembangkan tujuan pengajaran dan strategi manajemen, mendistribusikan sumber daya manusia dan sumber daya lain, memecahkan masalah dan meraih tujuan menurut kondisi mereka masing-masing. Karena sekolah menerapkan sistem pengelolaan mandiri maka sekolah dipersilahkan untuk mengambil inisiatif atas tanggung jawab mereka sendiri. Prinsip Inisiatif Manusia (Human Initiative). Sesuai dengan perkembangan hubungan kemanusiaan dan perubahan ilmu tingkah laku pada manajemen modern, maka orang-orang mulai memberikan perhatian serius pada pengaruh penting faktor manusia dalam efektivitas organisasi. Perspektif sumber daya manusia menekankan pentingnya sumber daya manusia sehingga poin utama manajemen adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia di sekolah untuk lebih berperan dan berinisiatif. Maka MBS bertujuan untuk membangun lingkungan yang sesuai dengan para konstituen sekolah untuk berpartisipasi secara luas dan mengembangkan potensi mereka. Peningkatan kualitas pendidikan terutama berasal dari kemajuan proses internal, khususnya dari aspek manusia
3)   Fakta apa yang melandasi tumbuhnya MBS di Indonesia. ! ( 2 paragraf)
Dengan belajar dari keberhasilan di negara lain seiring dengan diberlakukannnya Undang-undang Otonomi Daerah yaitu UU.No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang N0.25 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka semakin membuka peluang kebijakan pendidikan di Indonesia mengalami desentralisasi pula yang salah satu bentuknya berupa Manajemen Berbasis Sekolah. Sejarah baru pengelolaan pendidikan di Indonesia melalui MBS menjadikan pengelolaan pendidikan di Indonesia berpola desentralisasi, otonomi, pengambilan keputusan secara partisipatif. Pendekatan birokratik tidak ada lagi yang ada adalah pendekatan profesional.
Dalam Pasal 11 UU No.25 Tahun 1999, kewenangan daerah kabupaten dan kota, mencakup semua bidang pemerintahan termasuk di dalamnya pendidikan dan kebudayaan, maka terdapat otonomi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan yang mengarah kepada pendidikan berbasis masyarakat, dan pemerataan pelayanan pendidikan yang berkeadilan.
4)   Kesimpulan ( tulislah 1 paragraf)
MBS nerupakan pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. Jadi MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dengan melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan nasional. MBS merupakan wujud dari reformasi pendidikan yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para siswa. Dapat juga dikatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian sumberdaya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.